Membedakan Hutang Baik dan Hutang Buruk

hutang baik hutang buruk

Pada artikel ini kita akan membahas tentang bagaimana membedakan hutang baik dan hutang buruk. Hutang adalah sejumlah uang yang kita pinjam ke pihak lain untuk memenuhi berbagai kebutuhan atau keperluan yang ada. Saat kita meminjam atau berhutang akan ada beban bunga yang harus ditanggung di luar pokok hutang yang kita pinjam. Artinya ada pengeluaran lebih besar yang harus dibayarkan, saat kita berhutang dibandingkan saat membeli barang secara tunai.

Hutang ibarat pisau bermata dua, karena di satu sisi bisa menjadi hal yang baik, namun disisi lain bisa menyusahkan, tergantung bagaimana menggunakannya. Ada hutang baik dan hutang buruk.

Hutang baik adalah hutang yang digunakan untuk hal yang produktif untuk kebaikan di masa yang akan datang. Sedangkan hutang buruk adalah hutang yang digunakan untuk hal-hal yang konsumtif dan untuk memenuhi keinginan semata, tanpa memperhitungkan dampak jangka panjangnya. 

Hutang yang Baik

hutang baik hutang buruk
  • Hutang dikatakan baik jika memang digunakan bukan untuk memenuhi keinginan, tetapi untuk kebutuhan, ataupun untuk membeli dan membiayai suatu hal yang produktif atau menghasilkan keuntungan, dan digunakan dengan cerdas.
  • Digunakan untuk tujuan sebagai modal usaha atau investasi jangka panjang yang memberi nilai tambah.

Contoh Penggunaan Hutang Baik

  • Modal Usaha: Saat kita ingin membuka usaha dan bermaksud untuk meminjam uang untuk modal atau tambahan modal.
  • Kredit Pemilikan Rumah (KPR) : KPR termasuk hutang yang baik karena nilai properti terus meningkat seiring berjalannya waktu. Jika dana tidak mencukupi, maka seseorang harus berhutang ke bank.
  • Hutang untuk Pendidikan: Berhutang untuk edukasi termasuk dalam jenis hutang  baik, karena pendidikan merupakan bagian dari investasi.
  • Berinvestasi: Cara terbaik yang bisa kita lakukan untuk mencapai berbagai tujuan keuangan di masa depan dan meningkatkan kekayaan.

Hutang yang Buruk

hutang baik hutang buruk

Hutang yang buruk / hutang konsumtif yaitu disaat kita menggunakannya untuk membeli barang yang nilainya terus menurun di masa depan. Dengan kata lain hutang yang diambil tidak memberikan nilai dan menghasilkan pemasukan bagi kita.

Contoh Penggunaan Hutang Buruk

hutang baik hutang buruk
  • Hutang Kartu Kredit : kartu kredit yang banyak dianggap orang memudahkan mereka berbelanja berbagai kebutuhan. Waspada saat kita menggunakan kemudahan kartu kredit, sebab jika tidak bisa mengontrol pengeluaran, hutang kartu kredit bisa membangkak dan menjadi sulit untuk dilunasi.
  • Hutang untuk membeli mobil pribadi.
  • Hutang untuk membeli pakaian, barang habis pakai, dan lainnya.

Cara Menghindari Hutang Buruk atau Konsumtif

  • Sebelum berbelanja, ada baiknya pertimbangkan dulu apakah hal tersebut memang sungguh dibutuhkan atau hanya keinginan belaka saja.
  • Mulailah membuat daftar anggaran bulanan, hal ini bertujuan untuk menghindari pembelian yang akan menimbulkan utang konsumtif.
  • Mulailah sadar akan kemampuan finansial
  • Jangan mudah terpengaruh dengan daya beli orang lain, barang bermerek, gadget keluaran terbaru, atau pun hal-hal yang memang tidak dibutuhkan dan diluar dari daftar anggaran bulanan kita.

Kita perlu memahami dengan baik perbedaan antara hutang baik dan hutang buruk. Jangan sampai terjebak dengan hutang buruk yang bisa memperparah kondisi finansial kita.

Jenis jenis Investasi dan perbandingannya yang Bisa Cuan #Part1

error: Content is protected !!